Labels

Labels

Labels

16 Desember 2009

I Love Penguin

Entah sejak kapan saya menyukai hewan bernama PENGUIN... Kalau diingat-ingat sih sejak kawan-kawan di SMA mengatakan bahwa gaya jalan saya yang mirip penguin.. Huffhh..

Iseng-iseng cari video PINGU yang ketika SD sering diputar di sebuah stasiun tv nasional. Film PINGU diputar dengan durasi yang singkat namun sangat menghibur. Pernah suatu ketika membaca di sebuah majalah, bahwa film (apa ya istilah yang lebih tepat) PINGU dibuat dengan menyatukan foto-foto gerakan tokohnya. Kenapa? Karena tokoh-tokohnya terbuat dari lilin. Wah, jadi tak bisa membayangkan bagaimana sulitnya membuat satu adegan saja.

Berikut adalah video-video PINGU kesukaan yang saya grab dari youtube ^_^








Read More

14 Agustus 2009

Marhaban Ya Ramadhan


Bulan Ramadhan sudah di depan mata kita, mari kita merenung sejenak untuk mencoba cermati perasaan kita sekarang, sudahkah kita merasa bahagia untuk menyambutnya, atau biasa-biasa saja, atau malahan menganggap bahwa ramadhan adalah bulan rutin yang tiap tahun pasti datng, mengapa perlu diistimewakan ? sungguh merugilah manusia yang tidak bergembira menyambut kedatangan bulan suci tersebut.

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmah, ampunan dan pembebasan dari api neraka, bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang-orang salih, bulan dimana kaum muslimin mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua itu merupakan momen dan sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan Ramadhan ini.

Untuk mendekatkan sasaran tersebut, kiranya kita perlu menyambut tamu Allah yang agung ini dengan mengadakan pembekalan yang mantap agar kesempatan yang baik ini benar-benar bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Diantara bekal-bekal yang harus kita miliki di dalam menyongsong bulan yang mulia ini adalah sbb :

1. Mempersiapkan Persepsi yang Benar Tentang Bulan Ramadahan

Untuk memberikan motivasi beribadah dan agar Ramadhan bisa dimanfaatkan dengan maksimal guma mencapai hikmah yang terkandung di dalamnya, sebelum Ramadhan datang Rasulullah mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan itu. Dalam sebuah hadis, rasulullah bersabda :
“Dari Salman ra, beliau berkata : Rasulullah berkutbah di tengah-tengah kami pada akhir sya’ban, Rasulullah bersabda : hai manusia telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung, yang penuh barokah, bulan yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang dimana Allah telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiamulailnya sunnah, barang siapa yang pada bulan ini mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib pada bulan lainnya, barang siapa melakukan amalan wajib pada bulan itu seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya ... dst .” (HR Ibnu Huzaimah, beliau berkata : hadis ini adalah hadis sahih).

2. Membekali Diri dengan Ilmu yang Cukup

Sasaran dari ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas taqwa kita, akan tetapi hanya puasa yang dilakukan dengan tatacara yang benar yang dapat berlaku efektif meningkatkan iman dan taqwa tersebut. Rasulullah pernah bersabda “ Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang sholat malam, tidak mendapat apa-apa dari sholatnya kecuali bergadang” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah). Dalam hadis lain Rasulullah bersabda : “Barangsiapa tidak meningggalkan kat-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan daqn minumnya.” (HR Bukhori).

3. Melakukan Persiapan Jasmani dan Ruhani

Rasulullah mengajarkan kepada kita agar di dalam bulan Sya’ban kita banyak melakukan ibadah puasa, dengan banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban, berarti kita mengkondisikan diri, baiki dari sisi ruhiyah, dan jasadiyah. Kondisi ruhiyah dan jasadiyah seperti ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang disunnahkan. Di sisi lain tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan oleh orang yang pertama kali puasa seperti lemas, badan terasa panas, dsb.

4. Memahami Keutamaan-keutamaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan oleh Allah penuh dengan keutamaan-keutamaan dan kemuliaan, mempelajari dan memahami keutamaan-keutamaan tersebut akan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Diantara keutamaan tersebut adalah ;

a.Bulan Ramadhan Bulan Kaderisasi Taqwa dan Bulan
Diturunkannya Al Qur’an

Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”
(2:183).
Firman Allah SWT : “Bulan Ramadhan bulan yang di
dalamnya diturunkan AlQur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) maka
barangsiapa mendapatkannya hendaklah ia puasa” (2:185)

b.Bulan Paling Utama, Bulan Penuh Berkah

Dalam hadis Rasulullah bersabda : “Dari Ubadah bin
Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah
bersabda : “Ramadhan telah datang kepada kalian,
bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah akan
memberikan naungan-Nya kepada kalian, Dia turunkan
rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia
kabulkan Do’a. Pada bulan itu Allah Ta’ala akan
membanggakan kalian di depan malaikat. Maka
perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah,
sesungguhnya ornag yang celaka adalah orang yang pada
bulan itu tidak mendapat rahmat Allah ‘Azza Wa Jalla”
(HR Tabroni).

c.Bulan Ampunan Dosa, Bulan Peluang Emas Melakukan
Ketaatan

Rasulullah bersabda : “Antara sholat lima waktu, dari
hari Jum’at sampai jum’at lagi, dari Ramadhan ke
Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-
dosa besar dihindari” (HR Muslim).
Dalam hadis yang lain Rasulullah sabda :
“Barangsiapa puasa karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, ia akan diampuni semua
dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhori Muslim).

d.Bulan Dilipatgandakannya Amal Soleh

Rasulullah bersabda : “Setiap amal anak Adam
dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi
sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat,
Allah berfirman : “Kecuali puasa, puasa itu untuk Ku
dan Akulah yang akan membalasnya. Ia semata-mata
karena Aku”. Orang yang berpuasa mendapat dua
kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa
Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi
dari pada bau parfum misik” (HR Muslim).
Dari riwayat yang lain Rasulullah juga
bersabda : “Rabbmu berkata : “Setiap perbuatan baik
(di bulan Ramadhan) dilipat gandakan pahalanya
sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat.
Puasa untuk Ku dan Akulah ayang akan membalasnya.
Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang
yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum
misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada
seseorang diantara kamu yang sedang berpuasa, maka
hendaklah kamu katakan “Saya sedang berpuasa” ”. (HR
Tirmidzi).

e.Ramadhan Bulan Jihad dan Bulan Kemenangan

Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci
Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan
besar diraih umat islam. Ini membuktikan bahwa bulan
Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan lemah, tapi
bulan Ramadhan adalah bulan jihad dan
kemenangan.
Perang Badar Kubroyang diabadikan dalam Al Qur’an
sebagai “Yaumul Furqon”dan umat Islam saat itu meraih
kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan
Tahun 10 Hijriyah dan saat itu juga gembong kebatilan
Abu Jahal, terbunuh.
Pada bulan Ramadhan juga fathu Makkah yang diabadikan
oleh Al Qur’an sebagai “Fathan Mubina” terjadi.
Tepatnya, Fathu Makkah terjadi pada tanggal 10
Ramadhan Tahun ke 8 Hijriyah.
Perang ‘Ain Jalut yang dapat menaklukan tentara
Mongol juga terjadi pad bulan Ramadhan. Tepatnya
tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriyah. Andalusia yang
ditaklukan tentara Islam dibawah pimpinan Tariq bin
Ziayad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu
tanggal 28 Ramadhan Tahun 92 Hijriyah

Wallahu a’lam bish showab
Read More

Ada Semangat dalam Ramadhan


Suatu ketika, seorang alim diundang berburu. Sang alim hanya dipinjami kuda yang lambat oleh tuan rumah. Tak lama kemudian, hujan turun dengan derasnya. Semua kuda dipacu dengan cepatnya agar segera kembali ke rumah. Tapi kuda sang alim berjalan lambat. Sang alim kemudian melepas bajunya, melipat dan menyimpannya, lalu membawa kudanya ke rumah. Setelah hujan berhenti, dipakainya kembali bajunya. Semua orang takjub melihat bajunya yang kering, sementara baju mereka semuanya basah, padahal kuda yang mereka tunggangi lebih cepat.
Dengan perasaan heran, tuan rumah bertanya kepada sang alim, ”Mengapa bajumu tetap kering?” ”Masalahnya kamu berorientasi pada kuda, bukan pada baju,” jawab sang alim ringan sambil berlalu meninggalkan tuan rumah.
Dalam perjalanan hidup, kadangkala kita mengalami kesalahan orientasi (persepsi) seperti tuan rumah dalam cerita di atas. Kita menginginkan sesuatu namun tidak memiliki orientasi seperti yang diinginkan, sehingga akhirnya kita tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Begitu pula dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Banyak orang yang menginginkan ibadahnya di bulan Ramadhan dapat merubah dirinya menjadi lebih baik. Namun setelah Ramadhan, ternyata sifat dan perilakunya kembali seperti semula. Tak berubah secara signifikan. Ia hanya mendapatkan lapar dan haus. Persis seperti yang disabdakan Nabi saw, ”Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa pun, kecuali lapar dan haus.”
Hal itu karena orientasinya keliru. Ia tidak tahu hikmah di balik keagungan bulan Ramadhan. Salah satu dari sekian banyak hikmah Ramadhan yang sering dilupakan orang adalah fungsinya sebagai pembangkit semangat hidup. Ramadhan sesungguhnya adalah bulan motivasi (syahrul hamasah). Ramadhan semestinya mampu menjadikan setiap muslim yang beribadah di dalamnya menjadi termotivasi hidupnya.
Coba kita lihat apa yang terjadi pada diri nenek moyang kita (para sahabat dan ulama sholihin) setelah ditempa Ramadhan. Mereka menjadikan Ramadhan sebagai ajang pembakaran semangat yang membara. Sejarah mencatat dengan tinta emas sepak terjang mereka yang produktif. Banyak orang yang tak tahu, karena memiliki motivasi yang tinggi, umat Islam terdahulu menjadi penguasa dunia selama lebih kurang 14 abad. Lebih lama daripada kejayaan Eropa. Apalagi dari Amerika yang baru berjaya di akhir abad ini.
Kejayaan Islam yang demikian lama di masa lalu tak bisa dipisahkan dari semangat nenek moyang kita untuk selalu bersemangat dan produktif dalam berkarya. Beberapa contoh bisa disebutkan di sini. Ibnu Jarir, misalnya, mampu menulis 14 halaman dalam sehari selama 72 tahun. Ibnu Taymiyah menulis 200 buku sepanjang hidupnya. Imam Ghazali adalah peneliti di bidang tasawuf, politik, ekonomi dan budaya sekaligus. Al-Alusi mengajar 24 pelajaran dalam sehari. Sedang Jabir bin Abdullah rela menempuh perjalanan selama satu bulan demi mendapatkan satu riwayat hadits. Fatimah binti Syafi’i pernah menggantikan lampu penerangan untuk ayahnya (Imam Syafi’i) sebanyak 70 kali.
Semangat mereka terangkum dalam perkataan Abu Musa Al-Asy’ari ra.yang pernah ditanya oleh sahabatnya, ”Mengapa Anda tidak pernah mengistirahatkan diri Anda?” Abu Musa menjawab, ”Itu tidak mungkin, sesungguhnya yang akan menang adalah kuda pacuan!” Suatu ungkapan indah yang menggambarkan semangat yang membara, jiwa yang selalu ingin berkompetisi, berani dan pantang menyerah.
Semangat Itu Ada di Depan Kita
Semangat nenek moyang kita yang luar biasa dalam beramal tak bisa dilepaskan dari orientasi mereka yang benar terhadap fungsi ibadah dalam Islam, termasuk fungsi ibadah Ramadhan sebagai ajang melejitkan motivasi (achievement motivation training). Beda dengan kebanyakan kaum muslimin saat ini yang lebih memahami ibadah Ramadhan sebagai kegiatan seremonial dan tradisi tanpa makna.
Beberapa bukti yang menunjukkan fungsi Ramadhan sebagai bulan pemotivasian adalah:
1. Shaum (puasa)
Tahukah Anda bahwa kekuatan semangat dapat mengalahkan kekuatan fisik? Itulah yang Allah latih kepada kita di bulan Ramadhan. Selama sebulan kita dilatih untuk mengalahkan nafsu yang berasal dari tubuh kasar kita; nafsu makan, minum, dan seksual. Kenyataannya, di bulan Ramadhan kita mampu mengalahkan tarikan nafsu demi memenangkan semangat ruh kita.
Sayangnya, latihan itu tidak dilanjutkan dalam skala kehidupan yang lebih luas dan dalam waktu yang lebih lama setelah Ramadhan, sehingga banyak di antara kita yang hidupnya tidak bersemangat dan produktif dalam beramal. Padahal kunci motivasi itu adalah kemampuan mengalahkan kekuatan fisik. Itulah yang kita lihat pada diri Abdullah bin Ummi Maktum ra.yang matanya buta tapi ngotot untuk ikut berperang bersama Rasulullah. Juga pada diri Cut Nyak Dien atau Jenderal Sudirman, yang pantang menyerah kepada pasukan kolonial walau dalam kondisi sakit parah.
2. Tarawih
Ramadhan sebagai syahrul hamasah juga terlihat dalam pelaksanaan sholat tarawih. Sholat tarawih artinya sholat (di waktu malam) yang dilakukan dengan santai. Di zaman sahabat, sholat tarawih biasa dilakukan sepanjang malam. Dengan bacaan yang panjang dan diselingi juga dengan istirahat yang lama. Bahkan pernah dalam satu riwayat, para sahabat melakukan sholat tarawih berjama’ah sampai menjelang subuh.
Hikmah dari ibadah tarawih yang dilakukan dengan santai dan tidak terburu-buru adalah untuk membentuk watak kesabaran dan ketekunan. Kita tahu, kesabaran dan ketekunan adalah kunci dari motivasi. Tidak mungkin seseorang itu termotivasi dan produktif berkarya tanpa memiliki sifat sabar dan tekun. Watak inilah yang dimiliki oleh nenek moyang kita, sehingga mereka menjadi umat yang jaya di masa lalu.
Hal ini berbeda dengan pelaksanaan sholat tarawih di masa kini. Di mana waktunya tidak lebih dari 1-2 jam. Bahkan seringkali dilakukan tergesa-gesa. Hikmah tarawih sebagai ibadah yang melatih watak kesabaran dan ketekunan menjadi hilang, sehingga lenyap pulalah salah satu sarana pelatihan umat Islam untuk menjadi orang yang termotivasi hidupnya.
3. I’tikaf
Sarana lain yang disediakan Allah SWT untuk membentuk ruh semangat adalah i’tikaf. Ibadah i’tikaf berarti diam menyepi (untuk mengingat Allah) dan meninggalkan kesibukan duniawi. Bagi laki-laki, i’tikaf dilakukan di masjid. Sedang bagi perempuan dilakukan pada ruangan khusus di rumahnya.
Nabi Muhammad saw tidak pernah meninggalkan ibadah i’tikaf ini sepanjang hidupnya. Hal ini juga dilakukan oleh para sahabat dan orang-orang sholih sepeninggal beliau. Sudah menjadi hal yang lazim di masa nenek moyang kita bahwa setiap Ramadhan masjid penuh dengan orang-orang yang i’tikaf.
Bandingkan dengan kondisi sekarang. I’tikaf menjadi ibadah yang asing bagi kebanyakan kaum muslimin. Padahal ibadah ini sangat penting untuk kontemplasi diri. Dalam i’tikaf, kita melakukan uzlah (pertapaan) sebagai modal penting untuk bangkit dari keterpurukan atau sebagai momen untuk berubah. Nabi Muhammad saw berubah dari manusia biasa menjadi manusia luar biasa (nabi) setelah uzlah ke Gua Hiro. Lalu Allah menggantikan sarana uzlah tersebut dengan i’tikaf untuk kita. Agar kita meniru perubahan menjadi manusia luar biasa tersebut seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad saw.
Allah meminta kita agar mengulangi momen uzlah tersebut setiap tahun, sehingga kita selalu termotivasi untuk berubah semakin baik dari tahun ke tahun. Dari bulan ke bulan. Bahkan dari hari ke hari. Nabi saw bersabda, ”Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren, ia celaka. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemaren, ia merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemaren, ia beruntung.”
Ramadhan sebagai bulan pemotivasian seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kita semua. Sungguh beruntunglah mereka yang menggunakan Ramadhan sebagai ajang peningkatan motivasi hidupnya. Lalu dengan modal Ramadhan ia mengisi hari-harinya di luar Ramadhan dengan semangat yang membara untuk beramal melesat ke angkasa kemuliaan. Sungguh, ada semangat dalam Ramadhan.**
Read More

Cerita Biasa


Kemarin saya terlibat percakapan singkat dengan kawan satu kosan. Kebetulan saat itu saya sedang membawa kardus yang akan digunakan untuk memasukkan barang-barang pindahan. Ketika pintu terbuka, saya temui dia sedang bersiap keluar kamar. Percakapan pun di mulai :

Dia : Eh, nia beli kardus. Berapa harga semua nya?

Saya : (Diam sejenak) Hm… Mending kalau mau beli kardus jangan sekarang, lagi mahal karena sedang MPF (Masa Perkenalan Fakultas. red) jadi harganya 1000/kardus.

Dia : Oooh…. Untung aku udah beli.

Saya : Iya... (dengan lembut dan tersenyum)

Dia : Waktu itu aku beli nya 500 lho.

Saya : Iya... (masih dengan nada yang lembut dan senyum)

Dia : Kan lumayan juga gopek mah...

Saya : Iya... (masih sabar nih)

Dia : Sabar amat sih kamu?

Saya : Habis mau komentar apa lagi? Toh, buat apa menyesali yang telah terjadi.

Sadar atau tidak, sebenarnya komen tersebut dapat menimbulkan banyak pikiran negatif, terutama bagi saya yang mendapat komentar. Dampak yang paling besar adalah ketika timbul rasanya penyesalan. Uupss... Sungguh, penyesalan adalah satu tindakan yang sangat saya hindari. Dari percakapan di atas, saya mencoba menganalisa apa yang telah terjadi... Ketika saya bermaksud baik, dengan memberitahukan pada kawan saya itu untuk tidak membeli kardus di saat seperti ini, dan justru mendapat tanggapan yang tidak mengenakkan, pasti ada rasa sesal yang sedikit terselip. Merontokan kebahagian yang sempat ada dan hampir saja terganti dengan penyesalan. Apalagi ketika dia merongrong saya dengan pernyataan berikutnya.

Di lain hari, pernah juga saya mendapati komentar serupa :
A : Hape ku hilang... (sambil menangis dan tersedu)

B : Wah, hilang di mana?

A : Tadi hilang di jalan. Copet.

B : Ooh...Untung bukan hape ku yang hilang.

A : (Diam)

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin sering kita dapati hal seperti itu. Ketika kita mendapati hal yang tidak disukai, kemudian ada orang lain yang berkomentar ”Untung aku begini....” kemudian menimpali lagi ”Ga seperti kamu yang begitu....” Duh, sebenarnya bagi saya itu adalah komen yang sangat tidak penting. Sangat tidak membantu.

Ketika mendapat komen seperti ini, maka ada dua kemungkinan : 1) dia hanya bercanda, 2) dia tidak bisa memahami penderitaan orang lain. Tanda-tanda nya : untuk orang yang memang suka ucapkan itu biasanya dia akan tertawa setelah mengatakan nya, pun akan ada kalimat ”maaf, aku cuma becanda koq”. Namun, lain hal nya jika orang tersebut tidak memiliki kepekaan terhadap orang di sekitar nya (tipe 2), dia akan cenderung membalas komen kita dengan komen selanjutnya yang sebenarnya tidak penting hanya untuk menunjukan bahwa dia yang lebih unggul, lebih beruntung dan lebih yang lainnya.

Alangkah bijak nya jika kita mengetahui sesuatu, terutama jika itu terkait dengan orang lain, maka gunakan komentar yang baik pula. Bukan komentar yang menjatuhkan, bukan komentar yang seolah bagaikan nila merusak susu sebelanga atau bukan komentar yang menunjukan bahwa kita adalah orang yang lebih unggul. Kita tidak mengetahui, seberapa besar perjuangan yang kawan kita lakukan untuk bisa terus bertahan dalam kondisi seperti itu. Karena kita memang tidak ingin tahu. Kita terlalu mudah berkomentar, seringnya tanpa peduli dengan perasaan orang lain.

Seringkali kita menuntut orang lain untuk bersikap baik pada kita, namun seringkali pula kita tanpa sadar telah menyakiti hati orang lain. Sebelum meminta hak sebaiknya lakukan dulu kewajiban kita dengan mau sedikit saja menghargai perasaan orang lain. Ya Allah, jauhkanlah aku dari sifat seperti itu. Amin.

Untuk seorang kawan : Belajarlah untuk mau menghargai perasaan orang lain. Sedikit saja... ^^
Read More

12 Agustus 2009

Pernikahan Adalah Sekolah Cinta


Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, seraya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan suka cita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik, yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, "Hambaku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."


Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?” Dan Ia menjawab, "Karena AKU adalah Tuhan, dan AKU adalah Kebenaran, dan segala yang AKU lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskan kepadamu. Adalah suatu ketidakadilan dan ketidakbenaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu, karena AKU tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu, jika terkadang engkau masih kasar; atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam; atau seseorang yang mudah mengampuni, tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam; seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak...."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika AKU memberikan kepadamu seseorang yang AKU tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semua itu.

Pasanganmu akan berasal dari tulangmu & dagingmu, dan engkau akan melihat sendiri dirimu sendiri di dalam dirinya. Dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerja sama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna, karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."

Ini untuk: yang baru saja menikah, yang sudah menikah, yang akan menikah, dan yang sedang mencari, khususnya yang sedang mencari.
Read More

ILALANG... OH... ILALANG...


Di sebuah tepian ladang, seorang anak memperhatikan ayahnya yang terus saja bekerja. Sang ayah terlihat menggemburkan tanah dengan cangkul, membaurkan pupuk di sekitar tanaman, dan membabat tumbuhan liar di sekitar ladang. Sesekali, sang ayah harus mencabut ilalang. Anak itu terus memperhatikan dengan heran.

“Kenapa ayah melakukan itu? Bukankah ilalang itu masih terlalu kecil untuk dicabut?” teriak si anak sambil berjalan mendekati ayahnya. Ia membawakan air yang baru saja ia tuang ke sebuah gelas kayu. Sambil tangan kiri menghapus peluh, tangan kanan ayah anak itu meraih gelas dari tangan kecil anaknya.

“Anakku, inilah pekerjaan petani. Kelak kamu akan tahu,” jawab sang ayah singkat. Setelah minum, petani itu memanggul cangkul di dekatnya. “Hari sudah sore! Mari kita pulang, Nak!” ucap sang ayah sambil meraih pundak anak lelakinya itu.


Sepulang dari ladang, petani itu sakit. Hingga beberapa hari, ia dan anaknya tidak bisa ke ladang yang jaraknya sekitar satu jam berjalan kaki, naik dan turun. Petani itu tampak gelisah. Ia seperti ingin memaksakan diri berangkat ke ladang.

“Ayah kenapa? Bukankah waktu itu ladangnya sudah ayah bersihkan, dipupuk, dan dipagar,” suara anak itu sambil membantu ayahnya bangun dari tempat tidur. “Itu belum cukup, Nak. Kelak kamu akan tahu!” ucap si petani sambil tertatih-tatih keluar rumah. Ia mengajak anaknya pergi ke ladang.

Setibanya di ladang, anak itu terperangah. Ia seperti tidak percaya apa yang dilihat. Hampir seluruh ladang ditutupi ilalang. Cabai dan tomat yang tumbuh mulai membusuk. Daun-daunnya pun dihinggapi ulat.

“Anakku, inilah yang ayah maksud tugas petani. Kini kamu paham, kenapa ayah gelisah. Karena seorang petani tidak cukup hanya menanam, menebar pupuk, dan memagar tanamannya. Tapi, ia juga harus merawat. Tiap hari, tiap saat!” jelas sang ayah sambil menatap sang anak yang masih terkesima dengan ilalang di sekitar ladang ayahnya.
**

Mereka yang terpilih Allah swt. sebagai pegiat dakwah, sadar betul kalau tugasnya begitu penting, mulia, dan sekaligus berat. Berat karena tugas itu tidak cukup sekadar menanam kesadaran, menebar sarana dakwah, dan memagari ladang dakwah dari terjangan angin dan hewan perusak. Lebih dari itu, ia harus merawat.

Seperti halnya ladang tanaman, ladang dakwah bukan benda mati yang akan lurus-lurus saja kalau ditinggal pergi. Tanahnya hidup. Udara di sekitar pun dinamis. Yang akan tumbuh bukan saja tanaman yang diinginkan, tanaman liar seperti ilalang pun akan tumbuh subur merebut energi kesuburan ladang. Belum lagi telur-telur hama yang hinggap ke daun tanaman setelah berterbangan digiring angin.

Pegiat dakwah persis seperti seorang petani terhadap tanamannya. Ia sebenarnya sedang berlomba dengan ilalang dan hama. Kalau ia tidak sempat merawat, ilalang dan hama yang akan ambil alih. Kelak, jangan kecewa kalau buah-buah tanaman yang akan dipetik sudah lebih dulu membusuk.
Read More

27 Mei 2009

Berhentilah Menjadi Gelas


Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya
belakangan ini selalu tampak murung.

"Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di
dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" sang Guru bertanya.

"Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk
tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya," jawab sang
murid muda.

Sang Guru terkekeh. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan
gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana
yang diminta.


"Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu," kata
Sang Guru. "Setelah itu coba kau minum airnya sedikit."
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air
asin.

"Bagaimana rasanya?" tanya Sang Guru.

"Asin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih
meringis.

Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis
keasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat
tempat mereka. "Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau."
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa
bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa
asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah
di hadapan mursyid, begitu pikirnya.

"Sekarang, coba kau minum air danau itu," kata Sang Guru sambil
mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir
danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan
membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin
dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya
kepadanya, "Bagaimana rasanya?"

"Segar, segar sekali," kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan
punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber
air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.
Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang
tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan
meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya,
membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.

"Nak," kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah
dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus
kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai
untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang
dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun
demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang
bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `asin' dari penderitaan yang dialami itu sangat
tergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau."
Read More

23 Mei 2009

Untuk Calon Suami Ku


WAHAI CALON SUAMIKU

ketahuilah…

sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah. [1]

dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji Alloh bagi orang yang menikah itu benar adanya.

tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?! [2]

tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?! [3]

dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?! [4]

dan bila semasa hidup dia taat kepada Alloh dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?! [5]

duhai, calon suamiku…

tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji Alloh yang satu ini.

karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita. [6]

dan hanya kepada Alloh aku berharap perlindunganNya dan petunjukNya di manapun aku berada.


wahai calon suamiku…

telah ditakdirkan Alloh bahwa akhirnya engkau memilihku.

semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji Alloh itu…


namun, wahai calon suamiku,

aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu.

maka mengertilah bahwa setelah kita menikah nanti akan banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui

insya Alloh, akan kujaga apa yang harus kujaga darimu,

dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku. [7]



bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku

maka bersabarlah, calon suamiku…

karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, Alloh menjadikan kebaikan padanya. [8]

temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku,

bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?! [9]


tetapi, wahai calon suamiku…

bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku,

maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku. [10]

namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu. [11]

janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah [12]

tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca [13].

ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya,

dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya. [14]



dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi.

sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari,

dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi… [15]

jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu [16], hartamu yang paling berharga [17]…


-Kurnia-



*Footnote

1. Hadits Riwayat Al-Hakim, artinya: Barangsiapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.

2. Hadits Riwayat Muslim, artinya: dan kalian jima’ dengan isteri pun sedekah. Bukankah bila syahwat disalurkan pada tempat yang haram maka akan mendapatkan dosa? Maka demikian pula bila disalurkan pada tempat yang halal, maka akan mendapatkan pahala.

3. Riwayat Maisarah, artinya: Sungguh, ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan keduanya dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (meremas-remasnya), berguguranlah dosa-dosa keduanya dari sela-sela jari-jemari.

4. Hadits Riwayat Ibnu Majah, artinya: Siapapun wanita yang meninggal dunia sedang suaminya meridhainya maka dia akan masuk surga.

5. Hadits Riwayat Ath Thabrani, artinya: jika seorang wanita mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa satu bulan penuh (Ramadhan), dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu surga manapun yang dia kehendaki.

6. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Telah diperlihatkan api naar kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita.

7. (a) Hadits Ibnu Abi Syaibah, artinya: Di antara manusia yang paling rendah derajatnya di sisi Allah padahari kiamat adalah seorang suami yang jima’ dengan isterinya lalu menyebarkan rahasianya. (b) Hadits At Tirmidzi, artinya: dan hak kalian (suami) atas mereka (isteri) adalah mereka tidak mengajak orang yang kalian benci untuk mendatangi tempat tidur kalian serta tidak mengizinkan orang yang kalian benci memasuki rumah kalian

8. An Nisa’: 19, artinya: Dan bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

9. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Seorang wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunanannya,, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.

10. An Nisa’: 34, artinya: Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi isteri), maka nasehatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.

11. (a) Al-Hujurat: 10, artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (b) Hadits Riwayat: artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit.

12. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Bersikap baiklah terhadap wanita. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patah.

13. Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Wahai Anjasyah, perlahanlah, sebab bawaanmu adalah gelas-gelas kaca.

14. (a) Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah, artinya: sebaik2 kalian adalah yang baik kepada keluarganya. (b) Hadits Riwayat Imam Hakim: artinya: sebaik-baik kalian adalah yang baik kepada isterinya

15. Hadits Riwayat Ahmad, artinya: Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang paling berharga? Yaitu wanita sholihah yang suaminya menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.

16. Hadits Riwayat Muslim, artinya: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah.

17. Lihat No. 15













Read More

Nonton Film

Sebenarnya kemarin (21/5) ga bermaksud untuk nonton film. Tapi, malah jadi nonton film juga. Dan lagi-lagi, saya kembali ditraktir. Hohoho...Alhamdulillah... Karena mendadak, ga sempat liat sinopsis nya. Kaget euy, bioskop nya rame pisan. Baru ngerasain nonton pas hari libur.


Hm...hingga timbul komentar bahwa film ini adalah film yang mendoktrin..Terutama ketika adegan Presiden Amerika, Abraham Lincoln yang tiba-tiba datang menyelamatkan ketika Dyley cs sedang dikepung musuh. Apakah ini adalah pembuktian bahwa presiden AS adalah orang terkuat kah? Atau hanya sekedar adegan film belaka? Terserah penilaian anda sendiri. Beberapa film luar lain nya yang sempat menimbulkan tanda tanya besar adalah film KNOWING. Disebutkan bahwa film ini mengandung doktrinisasi mengenai zionisme. Jujur, sebenarnya saya juga kurang paham. Hehehe :p Like, alien yang menyelamatkan bumi ketika kiamat. Semua yang berhubungan dengan hari kiamat, coba diputarbalikan dalam film ini.

Film lain yang pernah saya tonton adalah film di bawah ini. Doktrinisasi yang cukup terlihat jelas adalah adanya peristiwa STIGMATA. Di film tersebut dijelaskan bahwa stigmata merupakan kejadian luka nya bagian tubuh yang dapat terjadi pada saudara kembar. Jadi, jika seseorang mengalami luka, maka saudara kembar nya yang lain juga mengalami hal yang sama.

Iseng nanya sama mbah gugel, dijelaskan bahwa stigmata merupakan tanda luka-luka Yesus yang tersalib, yang muncul secara tiba-tiba pada tubuh seseorang. Termasuk dalam tanda sengsara ini adalah luka-luka paku di kaki dan tangan, luka tombak di lambung, luka di kepala akibat mahkota duri, dan luka bilur-bilur penderaan di sekujur tubuh, teristimewa di punggung. Seorang stigmatis, yaitu orang yang menderita akibat stigmata, dapat memiliki satu, atau beberapa, atau bahkan semua tanda sengsara itu. Stigmata dapat kelihatan, dapat pula tidak kelihatan; dapat permanen, dapat pula sementara waktu saja.

Bahkan pernah ada film nya ya...
yah...begitulah...sepertinya kita harus semakin barhati-hati menonton film. Apapun jenis filmnya, berasal dari negara mana, tetap saja kita harus selektif. Jadikan film sebagai hiburan. Ambil yang baik dan buang yang buruk.

~postingan yang aneh~
Read More

22 Mei 2009

Durian Itu Enak Ga sich??


Bukan karena saya adalah penggemar durian hingga akhirnya memutuskan untuk memposting tulisan ini. Jujur, selama ini saya mencicipi durian hanya sedikitt..benar-benar sedikit. Dan itu pun hanya 2 kali. Ketika saya kelas 2 SD dan 3 SMP. Selebihnya, saya tidak pernah menyentuh buah yang terkenal akan bau dan rasanya yang khas ini. Bukan juga karena dulu ketika masa ospek mahasiswa, saya menjadi ketua dari kelompok "durian".
Iseng buka buku yang berjudul "Nabi Saja Suka Buah" karangan dr.Sunardi....

Dijelaskan beberapa khasiat durian bagi kesehatan :
a. Buah durian mengandung gula, vitamin C, potassium dan asam amino serotoninergic tryptophan yang tinggi. Durian merupakan sumber karbohidrat, protein, dan lemak yang baik.

b. Sumber kalsium yang tinggi.

c. Di Malaysia, daun dan akar durian yang direbus untuk menurunkan panas, dengan cara diletakkan di dahi sebagai kompres.

d. Orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau wanita hamil, disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah durian.

e. Kepercayaan sebagian orang di Asia Tenggara bahwa buah durian mempunyai sifat menghangatkan guna menghasilkan keringat berlebih. Cara tradisional untuk mengatasinya adalah dengan menuangkan air pada tempat buah durian yang sudah dimakan kemudian diminum. Cara yang lain adalah makan buah durian bersamaan dengan buah manggis.

f. Orang-orang Jawa percaya bahwa buah durian mempunyai sifat aphrodisiac (yakni mampu meningkatkan gairah seksual)

Beberapa jenis durian yang dapat kita temui di Indonesia :

A. DURIAN MONTHONG atau yang biasa dikenal dengan nama DURIAN BANGKOK

Durian yang jadi incaran penggemar durian.Durian ini berasal dari Thailand. Tanaman Durian monthong merupakan tanaman genjah. Mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam dengan bibit asal sambung pucuk. Produksi buahnya cukup banyak. Mampu beradaptasi pada berbagai tempat. Sayangnya, tanaman ini tidak mempunyai ketahanan terhadap penyakit Phytophthora .sp. Bentuk buah bervariasi, dari bulat panjang sampai hampir persegi. Durinya besar dan tersusun jarang. Bobot buahnya mampu mencapai 6 kg. Kulitnya tebal dengan warna hij au. juringnya ada 5. Warna daging buah ada yang kuning emas, ada pula yang krem. Dagingnya sangat tebal dengan rasa manis legit dan aroma harum sedang.

B. DURIAN PETRUK

Durian ini berasal dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah, dan telah dilepas sebagai varietas unggul nasional. Bentuk buahnya bulat telur terbalik dengan kulit buah tipis (sekitar 3 mm) berwarna hijau kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya manis sekali. Namun, aromanya tidak begitu tajam dan menyengat. Jumlah pongge per buah antara 5-10 dengan biji sempurna 5-10. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Berat rata-rata buah antara 1-1,5 kg. Produksi buah berkisar dari 50-150 buah/ pohon/tahun. Durian ini relatif tahan penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

C. DURIAN MERAH


Ada yang pernah mencicipi durian merah? Durian berdaging merah ini merupakan durian liar yang ditemukan di hutan kalimantan. Sama halnya dengan durian lainnya, durian ini mempunyai kulit berduri dan aroma durian yang sangat khas dan menyengat. Yang membuatnya berbeda adalah warna dari daging buahnya yang berwarna merah dan kebanyakan durian ini dikonsumsi oleh burung. Denger2 katanya lebih enak dari Durian biasa lho..

D. DURIAN SUNAN

Durian ini berasal dari daerah Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Karenanya, sering disebut sunan gendol. Bentuk buahnya bulat telur terbalik. Kulit buah berwarna hijau kecokelatan. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan susunannya jarang. Kulit buahnya kurang dari 5 mm dan mudah dibelah-belah. Daging buah berwarna krem, sangat tebal, kering berlemak, dan berserat halus. Aromanya harum tajam dan rasanya manis. Jumlah pongge per buah ntara 20-35 buah. Jumlah biji sempurnanya hanya 1-2. Biji berbentuk lonjong dan berukuran kecil. Berat rata-rata buah antara 1,5-2,5 kg. Produktivitas mencapai 200-800 buah/pohon/ tahun. Durian ini mempunyai daya tahan yang baik terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

E. DURIAN SITOKONG

Durian yang telah dilepas sebagai varietas unggul nasional ini berasal dari Ragunan, Pasarminggu, Jakarta. Bentuk buahnya bulat panjang dan berwarna hijau.

F. DURIAN SUKUN

Durian unggul ini berasal dari daerah Gempolan, Karanganyar, Jawa Tengah. Bentuk buahnya bulat panjang dan warnanya kekuningan. Tebal kulit buahnya lebih dari 10 mm. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan tersusun rapat. Daging buahnya berwarna putih kekuningan, sangat tebal, kering berlemak, dan bertekstur lembut. Rasanya manis dengan aroma harum. Jumlah pongge antara 5-15. Hampir semua pongge tersebut penuh dengan daging buah. Jumlah biji sempurnanya rata-rata hanya sebuah. Ukuran bijinya kecil dan bentuknya lonjong. Bobot buahnya mencapai :Z,S3 kg/buah. Produktivitasnya cukup baik, antara 100-300 buah/pohon/tahun. Daya tahannya terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah cukup baik.

G. DURIAN NIAS

H. DURIAN RAJA KUNYIT
Hm....semoga info nya berguna bagi yang senang makan durian... ^^)p
Read More

20 Mei 2009

10 Bencana Alam Paling Mematikan di Dunia

Beberapa waktu lalu, setelah selesai menonton film "KRAKATOA : The Last Day" saya tertarik untuk mencari tau mengenai bencana alam paling dahsyat yang telah terjadi di dunia ini. Ketika mampir ke blog seorang teman, saya menemukan artikel ini. Semoga bermanfaat.

10. Gempa Aleppo (230.000 korban tewas)


Aleepo berlokasi di sepanjang bagian utara sistem patahan geologis Dead Sea Transform yang merupakan batas dari lempeng Arab dan lempeng Afrika. Gempa bumi yang terjadi merupakan yang pertama dari dua gempa beruntun di wilayah tersebut, yaitu pada bulan Oktober 1138 hingga Juni 1139 dan gempa beruntun lainnya yang lebih kuat terjadi pada bulan September 1156 hingga Mei 1159.
Yang terkena dampak paling parahnya adalah wilayah Harim, dimana para Crusaders disitu membangun sebuah benteng yang besar. Berbagai sumber menyebutkan bahwa istana di situ hancur beserta rumah-rumah ibadatnya. Kubu pertahanan Atharib, yang kemudian diduduki kaum Muslim, turut hancur. Benteng pun juga rubuh dan menewaskan 600 penjaga istana, meski gubernur dan beberapa pelayannya selamat dan mengungsi ke Mosul.

9. Gempa Bumi dan Tsunami di Sumatra (korban tewas 230.000)


Inilah bencana alam paling mematikan di awal abad 21. Gempa bumi ini, di kalangan ilmuwan disebut sebagai gempa bumi Sumatra-Andaman, merupakan gempa bumi bawah laut yang terjadi pada jam 00:58:53 UTC (07:58:53 pagi waktu setempat) pada tanggal 26 Desember 2004 dengan episentrum di lepas pantai barat Sumatra, Indonesia. Gempa bumi dahsyat ini memicu tsunami di sepanjang pantai-pantai yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan menimbulkan korban yang sangat besar dan menghancurkan pemukiman-pemukiman di dekat pantai.






Gempa ini pada awalnya tercatat berkekuatan 9.0 skala Richter, tetapi kemudian meningkat antara 9,1 dan 9,3. Dengan kekuatan seperti ini menjadikannya gempa bumi terdahsyat kedua yang pernah direkam di muka bumi (gempa dengan kekuatan terbesar adalah gempa Valdivia tahun 1960). Gempa sedahsyat ini mampu membuat seluruh planet bumi bergetar hampir setengah inch atau lebih dari satu sentimeter. Di Aceh, Indonesia, lokasi dimana sebagian besar korban jiwa berasal bahkan hingga beberapa bulan setelah hantaman tsunami, maya-mayat korban tsunami masih ditemukan dimana-mana.

8. Jebolnya Bendungan Banqiao, Cina (korban tewas 231.000)


Bendungan Banqiao didesain untuk menghadapi prediksi banjir 1000 tahunan atau sekali tiap 1000 tahun (saat curah hujan dprediksi mencapai 306 mm per-hari). Hingga pada bulan Agustus 1975 terjadi bencana banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tidak pernah berhenti sepanjang lebih dari setahun. Pintu-pintu air akhirnya tidak mampu menampung luapan air, sebagian disebabkan sedimentasi. Akibatnya bendungan jebol di 64 titik.
Setelah akhirnya jebol, gelombang besar menyapu area di bawahnya dengan tinggi gelombang mencapai 3-7 meter dengan kecepatan 51 kilometer pe jam. Gelombang ini menyapu area hampir sepanjang 55 kilometer dan menciptakan danau besar sementara seluas 12.000 km persegi. Evakuasi berjalan sangat lambat dikarenakan kondisi cuca dan buruknya komunikasi.

7. Gempa Bumi Tangshan (242.000 tewas)


Gempa bumi Tangshan nerupakan salah satu dari gempa bumi terdahsyat di era moderen dilhat dari jumlah korbannya. Episentrum gempa berada di dekat Tangshan, Hebei, Cina, sebuah kota industri yang dihuni sekitar sejuta penduduk. Gempa terjadi pada pukul 03:42:53.8 waktu setempat (1976 July 27 19:42:53.8 UTC) dan berlangsung selama 15 detik. Sumber resmi pemerintah Cina mencatat kekuatan gempa 7,8 skala richter meski beberapa sumber menyebutkan hingga 8,2. Gempa ini merupakan gempa pertama dalam sejarah dunia moderen yang menghantam sebuah kota besar.
Pemerintah RRC menolak bantuan dunia internasional dan dikritik karena lambatnya penanganan. Keadaan ini turut menyumbang terjadinya perubahan politis hingga pada akhirnya mengakhiri revolusi budaya bangsa Cina yang tertutup.

6. Banjir Kaifeng - 1642, Cina (Korban tewas: 300)

Kaifeng, di masa kini.

Kaifeng, sebuah kota di provinsi Henan bagian utara, RRC, berlokasi di sepanjang tepian selatan Yellow River dihantam banjir dahsyat yang di sengaja dibuat oleh pasukan Kaisar Ming untuk mencegahnya di ambil alih oleh petani pemberontak pimpinan Li Zicheng. Setengah dari 600.000 ribu penduduk Kaifeng tewas akibat tersapu banjir dan juga karena kelaparan dan wabah penyakit yang menyertainya. Peristiwa ini tercatat merupakan sebuah strategi perang paling mematikan dalam sejarah (termasuk dalam genocide sistematis) dan kedua terbesar menelan korban manusia pada masanya.
Banjir ini juga mengakhiri masa emas kaum Yahudi yang dikatakan pernah mendiami Cina antara tahun 1300 hingga 1642. Menjelang bencana banjir ini populasi Yahudi di Cina sudah mencapai 5000, kebanyakan di Kaifeng.


5. Topan India - 1839, India (Korban tewas: 300,000+)

Lokasi dekat Corina

Tahun 1839, gelombang pasang setinggi 40 kaki yang disebabkan oleh topan dahsyat menyapu kota pelabuhan di Coringa mengakibatkan setidaknya 20.000 rumah hancur dan 300.000 orang tewas. Ini bukan bencana pertama yang terjadi di Coringa: tahun 1789 terjadi tiga kali gelombang pasang yang juga disebabkan oleh topan dan menghancurkan kota di mulut sungai Ganga itu serta menenggelamkan hampir semua kapal-kapal dan mengakibatkan tewasnya 20.000 orang.

4. Gempa Bumi Shaanxi - 1556, Cina (Korban tewas: 830.000)

deformasi akibat gempa Shaanxi

Musim panas di tahun 1556, terjadi gempa bumi Shaanxi atau gempa bumi Hua County, dan merupakan gempa paling mematikan yang pernah dicatat dan menimbulkan korban tidak kurang dari 830.000 jiwa. Lebih dari 97 wilayah di Provinsi Shaanxi, Henan, Gansu, Hebei, Shandong, Hubei, Hunan, Jiangsu dan Anhui merasakan akibatnya. Di beberapa wilayah tersebut bahkan kehilangan 60 persen pupulasinya. Kebanyakan dari korban tinggal di "yaodong", gua-gua tinggal buatan yang runtuh akibat bencana. Gempa ini tercatat berkekuatan 8,3 skala Richter dan merupakan gempa kelima terdahsyat dilihat dari kekuatannya, meski dilihat dari jumlah korbannya merupakan gempa bumi yang paling mematikan.
Dikatakan gempa ini menyebabkan gunung-gunung dan sungai-sungai berubah posisinya, jalan-jalan hancur, dataran yang menyembul keluar membentuk bukit baru, atau dataran yang ambles membentuk lembah. Rumah-rumah, tempat-tempat peribadatan dan batas-batas kota runtuh seketika.


3. Topan Bhola - 1970, Bangladesh [Korban Jiwa: 500.000 - 1.000.000]


Tanggal 12 November 1970 topan Bhola yang merupakan topan tropis yang ganas menghantam Pakistan Timur (sekarang Bangladesh). Topan ini merupakan badai topan tropis paling mematikan yang pernah tercatat di muka bumi dan salah satu bencana terdahsyat di era moderen. Lebih dari 500.000 orang tewas dan kebanyakan diakibatkan oleh banjir di pulau-pulau berdataran rendah di sekitar delta sungai Ganga. Penanganan yang buruk oleh pemerintah Pakistan Timur saat itu sangat buruk dan menuai kritikan keras dari dunia internasional.
Topan ini mulai berubah menjadi badai tropis yang ganas pada 11 November dan mulai berbelok ke timur laut saat mendekati ujung teluk. Badai ini bergerak hingga kecepatan 185 km/jam dan menyebabkan hancurnya garis pantai Pakistan Timur dalam semalam tanggal 12 November dibarengi oleh naiknya gelombang pasang.

2. Banjir Sungai Kuning (Yellow River) - 1887, Cina [Korban Jiwa: 900.000 - 2.000.000]

Sungai Kuning (Yellow River)

Yelow River (Huang He) di Cina ssat itu menjadi rawan banjir akibat perluasan besar-besaran wilayah daratan di sekitarnya. Tahun 1887 Yellow River meluap dahsyat dan membanjiri wilayah-wilayah tersebut dan mengakibatkan tewasnya antara 900.000 hingga 2.000.000 orang. Bencana alalm ini tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan yang pernah terjadi di muka bumi. Selama berabad-abad, para petani yang tinggal di sekitar Yellow River telah membuat bendungan-bendungan untuk menampung luapan air yang disebabkan akumulasi endapan di dasar sungai. Pada thaun 1887, naiknya air laut dan hujan deras yang berlangsung terus menerus selama berhari-hari menyebabkan bendungan-benfungan itu meluap menimbulkan banjir besar dimana-mana. Air bah dari Yellow River diperkirakan menghantam melalui bendungan-bendungan di Huanyankou, dekat kota Zhengshou di provinsi Henan.
Karena datarannya yang relatif rendah, banjir ini menyebar cepat menyeberang ke Cina bagian utara, melubgkupi area seluas 50.000 mil persegi, menyapu daerah-daerah pertanian dan pusat-pusat bisnis. Setelah banjir, dua juta orang kehilangan tempat tinggalnya. Wabah penyakit dan minimnya persediaan bahan pokok ikut menambah banyak daftar korban tewas.


1. Banjir Yellow River - 1931, Cina [Korban tewas: 1.000.000 - 4.000.000]

Pengungsi akibat meluapnya Sungai Kuning (Yellow River)
Bencana banjir di Yellow River (Huang He) tahun 1931 hingga saat ini tercatat sebagai bencana alam paling mematikan dalam sejarah umat manusia dan juga dalam abad 20 (jika pandemik yang menyertainya tidak dihitung). Perkiraan jatuhnya korban jiwa adalah sebanyak 1 juta hingga 4 juta nyawa. Kematian dalam jumlah yang luar biasa itu tidak hanya dikarenakan hanyut atau tenggelam disapu banjir, tapi juga akibat wabah penyakit dan kelaparan.
Antara bulan Juli dan November, beberapa wilayah daratan seluas 88.000 km persegi seluruhnya dilanda banjir, dan sekitar 21.000 km persegi lainnya hanya bagian tertentu saja yang disapu banjir. Hingga saat ini Yellow River (SUngai Kuning) di Cina ini sering disebut sebagai "Derita Cina (China's Sorrow) karena telah menelan jutaan korban jiwa manusia akibat banjir.
Read More

22 April 2009

Memanen Buah Kesabaran



Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Dibalik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun, bila anda terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, anda menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Berusahalah terus. Pohon besar mampu menahan terjangan badai karena memiliki batang dan akar yang kokoh. Belasan tahun diperlukan untuk menumbuhkan dan melatih kekuatan. Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya. Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindunginya dari terpaan hujan. Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar. Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi. Hanya dengan kesabaranlah anda bisa meraih keberhasilan. Tumbuhkan kesabaran bukan sekedar kecepatan meraih sukses.

Paragraf indah yang saya ambil dari sebuah blog. Teringat akan petani... Analogi ini saya ambil, bukan karena saya adalah orang yang bercita-cita sebagai petani. Namun, kita harusnya belajar dari seorang manusia yang memiliki pekerjaan sebagai petani. Petani menurut saya adalah orang yang paling sabar, paling bersyukur atas nikmat Tuhan dan paling menerima apa yang sudah menjadi takdir nya. Jika kawan mengaku sebagai orang yang paling sabar dan paling bisa menerima keadaan. Maka tiliklah petani kita. Lihatlah, bagaimana mereka bekerja sekuat tenaga menggemburkan lahan, bermandi keringat saat menanam,bersabar ketika tanaman diserang hama. Subhanallah....Tuhan menciptakan manusia yang sedemikian sabar nya menjalani profesi yang bergitu keras. Padahal, apa-apa yang telah diupayakan bukan semata untuk kepentingan diri sendiri dan keluarga. Semua demi hajat hidup orang banyak. Mereka rela hidup susah agar orang lain dapat makan, dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Petani, di mata saya selalu hanya itulah pekerjaan yang paling mulia. Setiap butir nasi yang disaji, setiap lauk yang ada, semua hanya akan tersedia jika ada petani.


Hari ini, baru saja saya melakukan hal yang dinanti-nanti setiap petani manapun, yaitu masa panen. Panen adalah kegiatan yang paling menyenangkan. Karena, pada panen lah, kita akan melihat hasil kesabaran. Menuai hasil. Tanaman yang ditanam dengan doa, disiram dengan kasih sayang, dan dipupuk dengan cinta, serta dipanen dengan syukur..maka hasil nya adalah nikmat. Alhamdulillah...Setelah mengalami berbagai proses panjang dalam penanaman, mulai dari penanaman ulang yang harus dilakukan 3 kali dikarenakan banyak tanaman yang mati terkena hujan deras, ancaman akan dirubah ulang semua penanaman yang telah dilakukan, hama ulat yang dengan nikmat nya menyantap daun-daun rosella, hingga kelangkaan dan naiknya harga pupuk yang membuat kepala saya senewen. Semua itu, semua perjuangan dan pengorbanan (cieee....) sudah cukup terbayar melihat tanaman rosella saya kini telah berbunga dengan lebatnya dan siap untuk dipanen.

Satu batang tanaman yang siap untuk dipanen..

Harus menggunakan gunting untuk dapat memisahkan bunga dari tangkai nya.

Beberapa teman yang membantu saya panen.

Hasil panenan. ini baru sebagian kecil.


Read More

21 April 2009

Pemberontakan Pena


"Orang dapat merampas banyak dari kami, ya semuanya, tetapi jangan pena saya. Ini tetap milik saya, dan saya akan dengan rajin menggunakan senjata itu" (Cuplikan surat Kartini pada Nyonya Abendanon)

Bagi Kartini, pena bukanlah sekedar penggores kertas, tapi naik pangkat hingga layak disebut senjata. Pena yang membuka mata dunia. Penggedor hati nurani perihal kenestapaan yang menikam nasib perempuan. Pedang Kartini adalah pena terhunus yang menorehkan sejarah. Senjata yang tidak haus darah, meski mampu menggetarkan jiwa. Hati penjajah pun ikut tercabik-cabik oleh kepolosan jeritan nurani gadis pribumi. Berjuang tidak mesti mengusung pedang ke tengah gelanggang perang. Ada jalan lain melukis wajah dunia. Pengorbanan yang tak kalah berharga ketimbang menyabung nyawa.

Kartini, gadis pingitan semenjak usia belia. Dunianya hanya tembok-tembok rumah yang sempit, kaku dan menyeramkan. Nasib hidup terkurung terus dijalani hingga datang hari pernikahan. Tapi sang gadis bisa melanglang buana melalui pena. Ratusan surat ia tulis pada teman-teman seperti Nona EH Zeehandelar, Dr. N Andriani, Ny. Ovink-Soer dan Ny. RM Abendanon-Mandri di Eropa. Hingga kemudian tiba tawaran beasiswa belajar ke negeri Belanda. Kesempatan yang mustahil terwujud mengingat tradisi telah menjebloskannya masuk pingitan. Maka, sempurnalah penderitaan Kartini. Sekolah tidak jadi, sangkar emas pun menanti. Namun perjuangan tiada mengenal kata henti. Bila suara tak mampu lagi diteriakkan, ketajaman pena sanggup menembus tembok-tembok sombong itu.

Tubuh Kartini terkurung di sangkar adat, tapi semangatnya hidup di Eropa. Berbagai tulisannya menghiasi majalah Libelle, Echo, Holandse Leile perihal jeritan hati perempuan. Terbukti, jiwanya tetap merdeka bersama pena. Kemudian hari, dari 254 surat, 153 surat dikumpulkan sehingga gemparlah dunia oleh buku legendaris "HABIS GELAP TERBITLAH TERANG". Usia 25 tahun Kartini wafat. Peninggalannya bayi yang masih merah dan cita-cita yang selalu membara. Penderitaan yang dilewati justru menghasilkan pemikiran yang brilian. Hingga kini butir-butir renungan dan perjuangan hidup Kartini menjadi referensi pergerakan emansipasi.

Kemudian Roehana Kudus melangkah lebih maju. Dengan segala keterbatasan beliau menjadi wanita pertama yang menerbitkan surat kabar, "Soenting Melajoe". Isinya bukan resep masakan atau tips kecantikan lahiriah yang memoles kepalsuan dengan mode muktahir, tetapi tulisan yang mendorong semangat kaum hawa meningkatkan harkat kaumnya. Terutama turut aktif memperjuangkan cita-cita luhur, "Indonesia Merdeka". Kontan penjajah kebakaran jenggot dan langsung memasung sang mujahiddah di bawah todongan senapan, tetapi Roehana makin bergairah menajamkan ujung pena, memberontak terhadap kezaliman. Sekalipun tiap sebentar dibreidel dan bepergian ke mana-mana selalu diteror. ----------------------------------------------------------------------------------------------

Anugerah terindah dan terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita adalah kemampuan pikiran. Hal inilah yang membedakan manusia dengan ciptaan-Nya yang lain. Kartini mengasah pikirannya dengan membaca tanda-tanda zaman, lantas menuangkan berupa tulisan. Menulis merupakan aktifitas pemotretan kehidupan, kemudian hasilnya dipetakan secara apik di sebuah album. Rakitan gagasan yang tertuang dalam lembaran kertas membuat potret hidup tersebut melegenda.

Kartini menjadi manusia pembelajar yang senantiasa haus akan informasi dan pengetahuan. Secara aktif proses bertukar pengalaman berlangsung lewat surat menyurat. Berbagai gagasan terus disajikan Kartini sehingga menembus sekat-sekat batas dunia. Kartini melejit dengan pemikiran cemerlang bukannya tanpa proses. Ia menguasai bahasa Belanda yang fasih, sehingga dapat bertukar pikiran dan menjalin komunikasi dengan orang Eropa. Tulisan-tulisannya bersifat renungan, pemberontakannya diungkap secara monolog.

Satu hal yang terpenting, perjuangan demi terciptanya perubahan ditempuh melalui tulisan. Dengan menulis! Kartini menggerakkan revolusi di sela-sela lipatan surat-suratnya. Kesungguhan yang luar biasa! Di samping Kartini, bangsa Indonesia memiliki cukup banyak perempuan-perempuan sebagai figur perjuangan. Tokoh-tokoh semacam Dewi Sartika, Tjut Nya` Dien yang hidupnya dipersembahkan demi bangsa dan masih banyak lagi yang lain. Namun, di sanalah terbukti ketajaman pena meninggalkan bekas yang lebih lama. Bukti perjuangannya terukir jelas.

--------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis merupakan pekerja keabadian tanpa pamrih. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis, ia akan hilang tertelan masa dan lenyap dari pusaran arus sejarah. Hanya orang yang menuangkan gagasannya berupa tulisanlah yang akan dikenang dalam waktu lama.

Sejarah tak akan mencatat sosok Kartini kalau saja ia tidak menulis di surat-surat, yang kemudian dikumpulkan oleh J.H. Abendanon. Menulis adalah kegiatan hebat bahkan efek yang dihasilkan justru lebih dahsyat. Sebagaimana, mungkin Kartini sendir tidak memperkirakan keteguhan hatinya belakangan hari menjadi rujukan perjuangan emansipasi.

Dari karya Kartini, dunia mengukur suhu barometer zamannya. Tangan besi penjajah dapat mematahkan perlawanan bersenjata, tapi gagal membungkam suara hati. Kartini menuangkan dalam tulisan-tulisan tentang segalanya. Polemik mengenai kejahatan, ketidakadilan, kemanusiaan, tragedi, rezim yang kejam, impian yang tak terucapkan dan banyak lagi. Kartini mempunyai modal semangat yang luar biasa dahsyatnya. Selalu disiplin dan konsisten untuk tetap menulis. Sehingga, dalam usia yang sedemikian muda sudah menghasilkan tulisan dengan bobot yang tak bisa dianggap remeh.

Para penulis justru semakin tenar dan dikenal tatkala sudah pergi menghadap panggilan Illahi. Tulisan adalah karya intelektual yang akan tetap dibaca, ditelisik, dikaji, dikritisi, dan dikenang sepanjang masa. Gagasan-gagasan mereka akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Nama-nama mereka akan selalu abadi, dikenang oleh sejarah dan peradaban.

Sungguh indah ungkapan Yusuf Qardhawi : "Setiap penulis pasti akan mati dan berlalu. Tetapi waktu akan mengabadikan apa yang telah ditulisnya. Maka, janganlah menulis dengan tangan Anda selain yang akan membuat Anda gembira pada hari kiamat ketika melihatnya kembali"

Setiap tahun, kita mengulang-ulang peringatan hari Kartini. Sayangnya hanya sebatas menghormati raga, bukan semangat dari jiwanya. Peringatan nyaris seremonial belaka, lomba kebaya, dan acara lain yang terkadang lari dari pembaharuan yang diusung sang srikandi. Indonesia dewasa ini membutuhkan ketajaman pikiran kartini-kartini muda. Namun, ke mana hendak dicari pena Kartini?

Read More