Labels

Labels

Labels

31 Januari 2009

Apel Washington

Berada di sebuah komunitas pertanian sepertinya membuat saya belajar banyak hal. Nah, kali ini saya akan mencoba mengulas mengenai apel washington. Sedikit membagi info yang saya dapat dari mata kuliah Tanaman Buah semester ini.

Kebanyakan dari kita tentu pernah mengkonsumsi apel jenis ini. Di antara buah apel yang ada di pasaran, apel washington seperti nya cukup mampu menggeser pasokan jenis apel lainnya seperti apel fuji, royal gala maupun apel dari negeri sendiri. Selain harganya yang tidak terlalu mahal, ketersediaan apel ini di pasaran membuat orang senang mengkonsumsinya.

Namun..Pernah kah teman merasakan, ada sesuatu yang aneh pada apel ini. Salah satu yang saya temui adalah, apel jenis ini umumnya sering memiliki memar di beberapa bagian. Memar tersebut dapat kita raba saat apel ini dibeli, bahkan ketika dikupas pun memar dan warna kecoklatan nya lebih terlihat. Selain itu, apel ini memiliki rasa yang tidak terlalu segar, agak pahit dan aroma yang tidak harum seperti apel kebanyakan. Dan yang cukup membuat saya tidak suka membeli apel ini lagi adalah, bagian daging buah apel nya yang terasa seperti kapas. Tidak serenyah apel lain.

Usut punya usut, akhirnya saya mengetahui penyebab apel washington "berbeda"....


Seperti kita keahui bersama, AS merupakan negara subtropik yang memiliki empat musim. Karena ada nya empat musim itulah, maka AS hanya dapat melakukan panen terhadap semua komoditas pertanian nya satu kali selama setahun. Nah, karena kemampuan AS yang mampu menghasilkan apel dalam jumlah besar maka dapat dipastikan banyak sekali apel yang akan diekspor ke negara berkembang seperti kita (AS termasuk negara pengekspor apel terbesar ke-2 setelah uni eropa).

Panen yang hanya satu kali selama setahun dan untuk memenuhi kebutuhan buah di AS, maka para ahli di sana mencoba membuat sebuah sistem ruangan pendingin yang mampu menampung buah hasil
panen sehingga buah tersebut tetap segar selama setahun ke depan. Jika diilustrasikan seperti ini..Buah apel yang sudah dipanen, kemudian dilakukan teknik pasca panen guna menjamin kesegaran apel sehingga dapat dikonsumsii dalam waktu yang lama. Sebuah teknik yang patut diacungi jempol.

Namun, siapa yang tahu..Ternyata, tidak semua apel yang dipanen satu kali ini habis dikonsumsi oleh masyarakat AS. Setelah mereka panen lagi di tahun berikutnya, maka apel yang masih ada di ruang pendingin terpa
ksa dikeluarkan agar apel hasil panen baru dapat dimasukkan. Misalnya apel tahun 2008 menggantikan tempat apel 2007. Lalu dikemanakan apel tahun 2007 itu??

Sungguh tidak disangka, apel tahun 2007 itu dikirim ke negara kita (padahal kan sekarang sudah 2008). Akhirnya saya jadi tahu, penyebab apel jenis ini sudah seperti apel yang tidak layak makan lagi. Ya, karena memang apel ini harusnya sudah ada di tong sampah. Tidak layak dijual lagi.

Berdasarkan data yang saya cari di sebuah sumber, diketahui bahwa kandungan gizi dalam 100gram apel adalah sebagai berikut :

Energi yang dikandung: 207 kJ/Kcal
Air: 84%, Serat: 2.3 g, Lemak: 0 g, Protein: 0.4 g, Gula: 11.8 g, Vitamin A: 2 mg, Vitamin C: 15 mg, Vitamin B1: 0,02 mg, Vitamin B2: 0,01 mg, Vitamin B6: 0,05 mg, Vitamin E: 0,5 mg.

Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.
Apel mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Mineral besi (Fe) pada buah apel, meskipun kandungannya tidak tinggi tetapi mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan Fe dari makanan lain seperti telur dan hati. Demikian pula kalsium dalam apel, dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap kalsium dari makanan lain.

Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya yang merupakan serat larut dalam air. Pektin merupakan salah satu tipe serat kasar yang mempunyai beberapa keuntungan, karena merupakan serat yang berbentuk gel, pectin dapat memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan kolesterol darah. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus.

Apel juga mengandung sejumlah senyawa yang berfungsi sebagai anti kanker. Penemuan mengemukakan bahwa senyawa tersebut meliputi: ellagic, asam caffeic, klorogenik dalam jumlah 100 - 130 mg/100 g, terutama terdapat pada apel segar.

Buah apel mempunyai indeks glikemik (indeks pengukuran tentang cepatnya peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pergantian gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Bila dilakukan secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah, selain itu apel juga dapat menurunkan tekanan dan kolesterol darah.
Dari petikan di atas, maka dapat dibayangkan, jika kita mengkonsumsi apel secara teratur, maka akan banyak manfaat yang dapat diperoleh. Namun, seandainya apel itu adalah apel yang sudah disimpan selama 1 tahun, apa masih ada nilai gizi nya? Jangan-jangan bukan nilai gizi yang terkandung, tapi timbul hal buruk lainnya.

Saya di sini hanya sebagai informan, yang mencoba membagi ilmu yang saya dapat dari dosen. Penyikapan dari info ini, kembali pada masing-masing individu. Kalau saya sendiri sih..jujur tidak terlalu suka apel washington dari awal. Semoga info ini berguna bagi kita semua ^^)p

* Ditulis sembari mengingat materi ujian tanaman buah kemarin. Terima kasih ya pak Win, sekarang nia jadi makin tahu.

10 komentar

Anonim

Sungguh terlalu itu, yang jahat tuh si importirnya yg di Indonesia sini. Pastilah dia tahu, tapi terus aja melakukan impor buah expired ini demi mengejar keuntungan.

Terima kasih ya mbak Nia atas informasinya, saya juga gak terlalu suka apple, kalau jus apple sih suka.

Nia 2 Februari 2009 pukul 10.07

wahhh pantes rasanya agak pahit gitu yaaa...klo apel fuji malah klihatannya msh mentah tp dipaksa matang, rasanya jadi pahit juga....jadinya aku dah kapok makan apel dr kemarin2....

susah ya skrang nyari buah yg bener2 masak di pohon....kebanyakan hasil 'peraman'....

Kurnia Pratiwi 2 Februari 2009 pukul 20.00

@ bang deden :iya, sebenarnya, pihak AS yang memaksa juga pak.mereka bahkan memaksa agar buah apel yang diimpor ke negara kita ini, tidak usah kena pajak.waduh..jadi negara penerima sampah deh.

@mba nia :kalau apel fuji, emang warna nya begitu mba. tapi, kalau nia sih lebih suka apel royal gala.soale asem manis.hehe

apel malang, walaupun dari negeri sendiri, susah sekali didapat nya.

Anonim

Kandungan nutrisi semua jenis apel sama gak ya? Barangkali akan menarik tuh kalau kita juga dpt memberi informasi ke masyarakat bgmn perbandingan kandungan nutrisi apel Malang, apel USA, dsb . . .

Anonim

Wah saya sih jarang makan apel2 washington gitu, saya lebih suka apel yang banyak air kayak fuji atau apel2 lokal

Anonim

Eh, Nia ibu baru sempet baca blognya Nia ternyata informasinya sungguh berguna untuk kami-kami yang awam ini. Terima kasih ya.

Anonim

Terimakasih atas infonya, saya lebih suka apel malang yg asam itu untuk di buat pie apel, sangat enak jadinya.
Oh ya, pada tahun 1998 saya pernah hanya mampu beberapa hari bekerja di salah satu importir di sebuah kota di Jawa Tengah -mereka termasuk orang kaya di kota tersebut dan juga tokoh masyarakat serta sebagian wakil rakyat-.
Mereka meng-import segala macam barang yang dapat menguntungkan kelompoknya tanpa berpikir panjang. Saat saya harus melakukan korespondensi ke luar negeri untuk urusan import, banyak hal yang membuat saya kecewa, sehingga saya mengundurkan diri dan rasa hormat saya kepada mereka turun drastis.
Mereka mengimport: garam, gula, beras dalam jumlah besar juga beberapa produk pertanian buangan dari LN.
Lebih parah lagi, mereka tetap mensiasati pajak, tentunya dengan bantuan jaringan para ahli di kelompok mereka.
Sewaktu saya sampaikan pemikiran saya, mereka bahkan menjelaskan bahwa saat itu mereka berusaha menolong si miskin shingga dapat membeli beras dgn murah.
Demikian, ternyata faktor ekonomi (bisnis) lebih di utamakan dari pada hati nurani, daripada alam bahkan terhadap orang yang membutuhkan pertolongan.
Dan mereka orang-orang pandai dan duduk di singgasana kepemimpinan....... menyedihkan......
Bangsa Indonesia di jajah dan di habisi oleh orang sebangsanya sendiri.....
Kalau kita mau, kita bisa menolak kebijakan LN yg dipaksakan ke negara Indonesia, tapi apakah wakil2 kita mau kehilangan keuntungan(kesempatan kaya)?
Lihat itu Freeport, hanya merusak keindahan Papua dan juga memiskinkan masyarakat sekitar secara materi dan moral. Yang dapat persen besar siapa? Hanya segelintir orang di atas......
Maaf, saya sangat kecewa dengan keadaan sekarang....
-Janmi-

bacterial vaginosis treatment 7 Januari 2011 pukul 14.08

apel ini selain enak di makan juga banyak khasiatnya ternyata ya..

Anonim

yang paling banyak mengandung pektin,
apel malang atau apel fuji atau apel royal gala atau apel washington sendiri?...

Kurnia Pratiwi 28 Juni 2011 pukul 05.47

Untuk kak janmi, wah... nia jadi dapat pelajaran lagi... Terima kasih ya, ternyata jaman sekarang semakin banyak orang yang memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi..

Terkait apel mana yang paling banyak mengandung pektin, saya tidak memiliki ilmu tentang itu. Mungkin kakak bisa cari di mbah gugel ^_^

Posting Komentar

Silahkan diisi bagi yang ingin berkomentar ^^)p